2 Tawarikh 20:1–21:1

Tidak Kebal

15 Februari 2022
GI Wirawaty Yaputri

Menarik sekali bahwa di akhir hidupnya, Raja Yosafat kembali mengulangi kesalahan atau dosa yang sebelumnya pernah dilakukannya, yaitu bersekutu dan menolong orang yang dibenci TUHAN. Kali ini, ia bersekutu dengan Ahazia, raja Israel yang fasik perbuatannya itu (20:35-36). Ia bersekutu dengan Raja Ahazia untuk membuat kapal-kapal yang dapat berlayar ke Tarsis. Kelihatannya, inilah kelemahan Raja Yosafat. Ia tidak memiliki pendirian yang teguh ketika berhadapan dengan orang-orang tertentu. Ia mengompromikan iman karena ingin bergaul dengan orang-orang tertentu. Meskipun TUHAN pernah memakai Yehu untuk menegur Raja Yosafat atas dosa ini, namun pada akhir hidupnya, ia kembali melakukan dosa yang sama. Tidak mudah memang untuk bisa hidup berkemenangan atas dosa! Kita benar-benar membutuhkan anugerah Tuhan, dan kita perlu selalu mawas diri serta menjaga hati.

Raja Yosafat pernah mengalami pengampunan dan keselamatan dari TUHAN. Namun, hal itu tidak berarti bahwa ia menjadi kebal terhadap godaan yang sama. Ia dapat kembali jatuh pada hal yang sama di sepanjang kehidupannya. Pada masa pemerintahan Raja Yosafat, keadaan kerajaan Yehuda stabil (20:30). Allah mengaruniakan keamanan kepadanya di segala penjuru. Ketika bani Moab dan bani Amon datang berperang melawan Yosafat bersama-sama dengan sepasukan orang Meunim (20:1), Allah yang berperang bagi mereka. Mereka tidak melakukan apa-apa, TUHAN membuat bani Amon dan bani Moab saling bunuh-membunuh (20:23). Yosafat dan orang Israel bahkan mendapat banyak sekali barang-barang jarahan, sampai mereka membutuhkan waktu 3 hari lamanya untuk menjarah barang-barang itu (20:21). Pengalaman rohani yang luar biasa bersama TUHAN ini tidak membuat Yosafat kebal terhadap dosa.

Kehidupan kita juga demikian. Kita tidak pernah kebal terhadap dosa. Karena itu, seumur hidup, kita perlu bergantung pada pertolongan dan anugerah Tuhan. Kita perlu selalu waspada dan menjaga hati, khususnya terhadap hal-hal yang sering membuat kita jatuh ke dalam dosa. Setiap hari, kita harus memperlengkapi diri dengan seluruh senjata Allah (Efesus 6:13-18). Apakah Anda telah membiasakan diri untuk mewaspadai semua godaan yang bisa menggoyahkan iman Anda?

Pokok Doa
1. Proses pengusulan Calon Sementara Penatua di masing-masing Jemaat GKY.
2. Proses Pergantian Gembala di GKY Jemaat Teluk Gong, GKY Jemaat Sunter.
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16
www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design